Wednesday, March 28, 2012

Demo, Jangan Anarkis Dong?

Akhir-akhir ini demo di mana-mana. Berbuntut dari pernyataan resmi presiden tentang rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya premium (bensin) dari harga Rp. 4.500 per liter menjadi Rp. 6.000. Pro kontra pun menyemarakkan proses bernegara yang demokratis ini. Salah satu cara menyuarakan aspirasi adalah dengan cara berdemonstrasi. Cara ini biasanya dilakukan oleh kalangan sivitas kampus terutama para mahasiswa.

Ya, mahasiswa memang mempunyai tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Mahasiswa adalah bibit yang akan menduduki dan menjalankan roda negara ini. Namun saya sangat antipati dengan demonstrasi yang anarkis. Bagi saya, ada cara yang lebih elegan dan bijak menyikapi kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah dengan menyuarakan aspirasi kita dengan damai, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kita ini, mahasiswa, kan kaum yang katanya terpelajar. Mari kita gunakan cara-cara yang terpelajar untuk ikut serta menyampaikan isi hati kita.

Seperti yang terjadi tanggal 26 Maret 2012, demonstrasi anarkis terjadi di dua kota yang saya tahu. Di kota Jakarta dan di Makasar. Dari tayangan di televisi saya merasa sangat menyesalkan kejadian ini. Aksi-aksi anarkis yang seolah merasa paling kuat dah hebat. Kalau sudah terjadi kerusuhan pasti akan mudah disusupi oleh orang-orang oportunis yang ingin mengambil kesempatan ini. So, mari kita berfikir berlandaskan logika yang jernih. Memang kita, mahasiswa, mempunyai tanggung jawab moral kepada rakyat. Tapi, kalau sudah merusak dan merugikan apa itu yang namanya membela kepentingan rakyat?

Saya yakin rekan-rekan mahasiswa di seluruh Indonesia akan bisa mencerna maksud dan tujuan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak yang akan dilakukan oleh pemerintah. Ibarat dalam sebuah keluarga, pemerintah itu ibarat orang tua kita. masak iya orang tua kita menginginkan hal yang buruk kepada kita? Rasanya mustahil.

Saya pribadi memang membenci “carut-marutnya” di negara kita, tapi untuk kebijakan ini tentu pemerintah sudah mengkalkulasi efek dari kenaikan harga minyak. Kalau bicara soal penuntasan permasalahan hukum saya juga geram dan gemes, tapi untuk kebijakan ini saya rasa pemerintah telah mengambil langkah yang baik. Marilah kita sikapi hal ini dengan dewasa, suatu saat ketika harga minyak dunia turun pastinya pemerintah juga akan memikirkan hal ini.

Hingga postingan ini saya publish, keputusan masih belum resmi apakah pemerintah akan menaikkan harga bbm dengan mengurangi subsidi yang berjumlah lebih dari Rp. 100 Triliun atau tidak menakkan harga bbm tapi menaikan subsidi. Karena masih ada rapat di Badan Anggaran (Banggar) di DPR antara Pemerintah dengan DPR. Mari kita tunggu hasilnya rekan-rekan di seluruh tanah air.

Sekali lagi saya menyampaikan, marilah kita beraspirasi dengan cara yang baik dan tidak anarkis, karena sebenarnya anarkisme hanya akan merugikan kita semua.

0 comments :

Post a Comment