Luar biasa sekali pemandangan yang barusan aku lihat, hmmm bukan barusan si kalo udah ke-tag di fesbuk ini. Kejadiannya sekitar pukul 11-an siang lebih lah 22 Maret 2010. Waktu itu aku dalam perjalanan pulang dari salah satu sentra penjualan sepatu di Jakarta. Aku asik sendiri di dalam angkot karena pada waktu itu hanya aku penumpang si abang sopir angkot. Ya biasalah namanya juga Jakarta, kota yang sering di-analogikan orang-orang kebanyakan sebagai kota yang lebih kejam dari ibu tiri. Kadang aku geli juga dengarnya, kemudian timbullah banyak pertanyaan di benakku yang terbiasa dengan sebutan orang yang selalu ada pertanyaan. Hehe, pertanyaan itu, “emang Jakarta bisa mukul pantat ya?”, “pernahkah orang yang bilang Jakarta seperti ibu tiri merasakan Jakarta?, jangan-jangan Cuma omdo?” en bla bla…. masih banyak berkecamuk lah di kepalaku ini.
Kembali ke ceritaku tadi, waktu itu aku lihat seorang lekaki yang hmmmm…. kalo boleh dibilang dan agak sarkastik nihh.. lelaki itu dekil, pakaiannya compangp-camping… aduhh… aku melihatnya pun agak miris, cara ia berjalan itu lhooo… agak pincang dan lusuh, sepertinya sudah beberapa minggu tidak tersentuh air. Hmmm…. begitukah nasib si bapak itu?, dan aku pun bersyukur atas nikmat yang diberikan Ida Sang Hyang Widhi atas semua yang telah aku bisa nikmati yang mungkin orang lain tidak.. Thanks my God my Lord, I’m bellow of you forever…