Thursday, August 25, 2011

Belum Cukup

Kebiasaan yang menurut saya tidak rugi menghabiskan berjam-jam (hah, mumpung masih jadi mahasiswa) nonton film. Baru saja 2 film yang saya tonton akhir-akhir ini, saya sudah mendapat makna yang menurut saya pribadi menjadi sebuah pesan yang akan merasa dosa bagi saya jika tidak membaginya ke teman, saudara, dan semua orang yang semoga memiliki manfaat. Ada beberapa deretan kata yang masih saja saya ingat sampai sekarang, entah itu dari bacaan mana yang pernah saya baca. Begini nih kata-katanya, “I have a passion to change a world. I try my best to run it but I realize I could’t do it. Then I try to change my country but again I fail. I try to change my region but I fail and fail. Then I still think to change my environment but I fail. Then virtually I realize that if I want to change the world I must change myself”. Deretan kalimat itu masih saja bersarang dengan kokohnya di kepala saya dan kata-katanya menyesuaikan dengan versi saya lhoo, hehe.

Saya merasa perlu dan sangat perlu mengubah diri saya yang menurut saya masih jauh dari kata cukup untuk seorang lelaki beranjak menjadi pria, masih belum cukup mengenal dan memahami filosopi hidup ini dengan benar, masih belum cukup mendalami ilmu agama yang menuntun kita ke jalan Tuhan, masih belum cukup untuk mengarungi luasnya samudra kehidupan ini. Untuk itulah saya akan selalu tanggap akan hal-hal disekitar saya untuk perubahan saya ke arah yang lebih cukup.


Saya rasa saya berkewajiban membagi apa yang saya dapat dari menonton film mengenai nilai-nilai yang mulia. Semoga apa yang saya sajikan berikut dapat mengispirasi Anda, Teman-teman Anda, Lingkungan Anda, Wilayah Anda, Negara Anda, dan Dunia. Mulailah dari hal yang terkecil. Bukankah perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah kecil? Bukankah akan genap 10juta dolar jika ada 1sen. (kali ini agak lebai dikit gpp yah?? Hehehe)

“Wake, and Wake Up. Until A Limbs Becomes A Lion”
(Robbin Hood)
Bayangkan Anda akan meloncati pagar setinggi 2 meter. Sudah? Oke, sekarang pertanyaannya adalah, “Sanggupkah Anda melakukannya?” bagi lelaki ini tidak terlalu sulit apalagi ia yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis. Namun, “Sangsikah Anda bila seorang wanita atau lelaki yang menurut kita lemah dan kurang bugar dapat melakukannya?” Saya pribadi tidak menyangsikan hal itu. Then Why? Iya, Because I believe in Dreams. Dreams is what push you to do something, to be better than people around you, to be outstanding, to reach what you want, and To Pursue something you admire. Yah, itulah mimpi. Dorongan alamiah yang mampu memicu adrenalin kita melakukan hal-hal yang luar biasa. By dreams people can fly, by dreams people can see the moon, and by dreams you can do what runs in your mind.

Lantas apa kaitannya dengan melompati pagar setinggi 2 meter? Tentu saja ada kaitanya, ingat mimpi itu suatu dorongan alamiah yang memacu kita melakukan sesuatu. Meloncati pagar dengan kondisi normal mungkin saja hal yang sulit bagi kita. Namun, coba Anda bayangkan jika dibelakang kita ada seekor anjing herder yang galak mengejar kita. Lari? Iya, pilihan bijak dan tepat. Kemudian apa yang terjadi dengan kekuatan kita? gonggongan anjik yang menyalak tadi semacam dorongan bagi kita untuk berlari dan menghadapi apapun yang menghadang kita termasuk pagar setinggi 2 meter. Entah dari mana tenaga akan muncul dan tanpa kita sadari pagar itu terloncati. Itu karena kalau kita tidak melakukannya berarti siap-siap bokong kita robek oleh gigitan si anjing. Efek itu memberi kita daya dorong melakukan hal yang sulit sekalipun.

Dalam hidup ini hal semacam itu bisa dan sangat bisa kita terapkan untuk mengejar mimpi kita. Masukkan racun daya dorong alamiah ke dalam memori bawah sadar Anda dan bersiaplah kemengan dan kesuksesan akan menanti Anda. Tentu konsistensi dan ketekunan sangat berperan. Tapi, daya dorong alamiah itu sangatlah luar biasa kekuatannya. You can Prove it Now!

Still absurb? Oke, sekarang coba bayangkan bagi Anda yang ingin menjadi kebanggan orang tua Anda melihat senyum dan tangis bangga dari orang tua Anda. Bayangkan, bayangkan, dan bayangkan seolah-olah itu benar terjadi. Dan lecutan semangat akan membara di dalam diri Anda. Lagi-lagi Anda harus membuktikannya. Sebenarnya banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendapat daya dorong alamiah tersebut. Bisa dengan kesulitan-kesulitan yang kita alami, bisa dengan terinspirasi oleh tokoh-tokoh besar pendahulu kita. But never learn of success. Iya, kesuksesan bukanlah guru yang baik apabila kita ingin belajar.

Berbicara tentang kesulitan-kesulitan, saya diingatkan oleh sosok yang dikenal sebagai ratu talkshow dunia. Siapa lagi kalau bukan Oprah Winfrey, wanita kulit hitam yang mempunyai masa kecil tidak seindah masa kecil gadis kebanyakan. Tinggal di lingkungan kumuh di negarannya, dengan latar belakang break home alias orang tuanya bercerai. Ia tinggal dengan sang nenek sebelumnya tinggal dengan ibunya dengan ayah tiri yang merengut kegadisannya, maaf. Iya, itulah kisah si ratu talkshow yang dikenal lewat acara “Oprah Winfrey”. Ia pun menjadi salah satu wanita terkaya di dunia dengan kekayaan sekitar diatas 3 Milyar Dolar (gak tau pasti sih, hehehe, gak diijinin ngitung soalnya, ckck. Yang jelas kurang lebih segitulah).

Lalu di benak kita pasti meronta-ronta pertanyaan, mengapa Oprah Winfrey bisa sesukses itu? Jawabannya simple, karena ia mendapatkan daya dorong alamiah, she has a dream. A dream to be better. And now, it’s your chance to prove it. Pursue your dreams!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Every Man Will Die But Not All Of Them Live”
(Brave Heart)
Kata-kata ini mungkin saja terdiri dari bebarapa kata yang menyatu satu sama lain membentuk kesatuan arti yang luar biasa. Kalimat ini mengajarkan kepada kita akan arti hidup ini yang tidak hanya untuk dinikmati semata. Kekuasaan, Kemansyuran, Kekayaan apalah artinya apabila kita tidak benar-benar menghayati arti hidup ini. Hidup ini adalah untuk menambah warna dari hanya hitam putih menjadi warna pelangi, membagi bilangan yang tadinya semua pembilang hanya mempunyai penyebut “1” menjadikannya pecahan walau kita hanya memiliki pembilang “1”, mengangkat tegak dagu kaum yang tadinya tertunduk tirani, mencintai tanpa terkecuali dan memberi kasih yang tiada habis walau dibagi kepada seluruh umat di bumi. Itulah hidup secara puitis, secara sederhana kita bisa menyimpulkan hidup ini bukan hanya untuk makan, istirahat, dan makan lagi. Jangan hanya jadi saksi sejarah hidup tapi goreskan tinta di kertas sejarahmu. Hidup akan hidup bila kita menyadari akan arti hidup yang sesungguhnya. Setidaknya waktu dua jam lebih saya menonton film Brave Heart kalimat itu yang menembak jatuh hati saya untuk dihayati dan diamalkan, “Live your Life and Life will Live You”.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 comments :

Anonymous said...

thank you,,, I'm inspired
salam STANer 2013 :)

Post a Comment