Wednesday, August 31, 2011

Penghujung Agustus: Menjelang Penghujung Tahun

Tidak terasa sampai akhirnya kita dipenghujung bulan Agustus. Tinggal 4 bulan lagi akan memasuki tahun 2012. Tahun yang mudah-mudahan saya dan salah seorang teman janji akan saling memberi bunga dan coklat. “Promise?” haha, masih saja aku ingat. Mudah-mudahan tidak ada halangan dan satu angkatan kita wisuda bersama.

“Jangan pacaran dulu ya Gus”, kata salah seorang kerabatku. Ada lagi yang berkata, “Gus, kalau cari istri itu sama-sama anak STAN biar incomenya gede”. Kata yang terakhir itu sih tercetus dari salah satu seniorku yang sudah penempatan di salah satu instansi bergengsi di Indonesia, Khususnya bagi anak STAN spes Akuntansi.


Masih saja saya merasa seperti anak SMA yang lamanya masa pendidikan 3 tahun. Tahun pertama itu adalah tahun menyesuaikan diri. Mengenal lingkungan baru, teman baru, orang-orang baru di sekeliling kita. Tahun kedua itu kalau boleh dibilang adalah masa tersulit. Kami serempak dari angkatan senior dan kami yang merasakannya sependapat dengan hal itu.

Tiba-tiba saja sudah memasuki tahun ke 3 dan itu artinya tidak lama lagi saya akan memasuki dunia kerja. Dunia yang berbeda (menurut senior) dengan dunia kampus. Dunia yang tidak hanya mengandalkan kemampuan akademis semata. Namun, kemampuan soft skill lah yang penting sebagai pendamping hard skill (kemampuan akademis).

Harapan demi harapan pastinya sudah terbayang di benak teman-temanku. Ada yang ingin penempatan sesuai keinginan. Tapi semuanya berpulang ke Yang Maha Menentukan. Intinya di manapun yang penting kerja toh? Hehe, make it simple guyss.

Tetapi kalau saya boleh merasa risau. Saya agak terganggu kalau mengingat tahun 2012. Rasanya sedikit berbeda kalau menyebut tahun ini. Apakah ini efek dari yang pernah saya baca ya? Atau itu memang benar akan terjadi. Tentunya kita (tidak semua) baru-baru ini disuguhi film yang mengisahkan akhir dari kehidupan ini atau kiamat.

Hmmm, hal yang paling membuat saya takut bukan kematian. Hal yang paling saya sesalkan dan takutkan adalah hingga tiba waktu saya pulang ke hadapan-Nya, saya belum bisa membalas budi orang tua saya. Saya belum bisa membuat mereka bahagia, belum bisa mewujudkan apa yang mereka inginkan. Pokoknya banyak hal menyangkut orang tua saya yang amat saya takutkan.

Tapi toh hidup ini sudah ada yang mengatur, kita tinggal menjalani saja. Kita serahkan semuanya kepada-Nya. Semua yang baik akan berpulang pada kebaikan. Kemudian saya teringat ucapan Kepala Sekolah SMK saya, “Bekerja dan berkaryalah seolah-olah kau mati seribu tahun lagi tapi berdermalah seolah-olah kau mati besok pagi”. Kata-kata itu begitu melekat di hatiku hingga kini.

Jalani semua ini sebagi kewajiban kita sebagai manusia sebaik-baiknya. Jaga semua tindakan, perkataan, serta pikiran kita ke arah yang baik. Saya sadar betul saya bukanlah orang yang suci. Saya punya banyak dosa, dosa kepada orang tua, kepada kerabat, kepada sobat, dan siapa pun yang sempat terluka oleh tindakan atau pun sikap saya. Kata maaf dan ampun di hadapan Tuhan lah yang mungkin lebih baik kita lakukan.

Penghujung bulan semoga bulan esok lebih baik lagi. Lebih bermanfaat lagi bagi orang lain. Lebih konsisten lagi dengan apa yang diprioritaskan. Semoga...

2 comments :

chily said...

agustus berakhir...september datang... -wake me up when september End-

ketenangan...itulah kata kuncinya, saat ada pertanyaan "ada apa dgn september?"

IWAP-48 said...

Ayu, semoga sukses ya menenangkan dirinya, gak tergoda ke akun social network... I'll check you on your web... waiting for your posting... xixixi

Post a Comment