Monday, March 25, 2013

Roda Itu Berputar

Sampai detik ini saya merasa amat beruntung. Iya, saya merasa beruntung bisa kuliah di Pulau Jawa. Bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi yang banyak diimpikan oleh anak-anak bangsa, bisa menimba ilmu dan berinteraksi dengan berbagai ragam suku bangsa hingga terjalin suatu pertemanan yang indah. Saya selalu mensyukuri itu.

Beberapa hari yang lalu saya secara tidak sengaja, saya bertemu dengan senior, salah satu pegawai Kampus saya. Beliau menawari saya menjadi pengawas Ujian Tengah Semester Genap. Awalnya saya sempat ragu karena saya dalam tahap menunggu pengumuman panggilan kerja namun saya sanggupi saja. Saya anggap ini adalah pengalaman yang baru dan perlu saya coba. Selain saya ternyata masih perlu beberapa pengawas, saya merekomendasikan teman-teman saya. Dan setelah beberapa proses, akhirnya hari ini kami resmi jadi pengawas.


Di hari pertama ini, setelah beberapa bulan sudah tidak pernah merasakan suasana kelas, saya memasuki ruangan dengan sedikit kenangan yang masih terbesit. Awalnya saya kira dalam satu kelas akan ada 2 pengawas, ternyata di awal menjadi pengawas saya diminta mengawas sendirian. Untungnya untuk hal seperti ini saya tidak ada masalah, ya walau belum maksimal saya punya kepercayaan diri untuk berbicara di depan umum.

Benar saja, saya tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya. Saya cepat berdaptasi menjadi pengawas. Dengan gaya yang sok cool saya jalan membawa map yang berisi soal. Sempat disapa adik tingkat yang mengenal saya namun saya mencoba tetap terlihat cool, harap maklum ya dek, saya harus profesional.

Ada peristiwa lucu yang ingin saya share di kesempatan kali ini. Yang pertama adalah ketika masuk ke kelas membawa map berisi soal, seolah adik tingkat itu tidak percaya kalau pengawasnya itu adalah orang yang berdiri di depan kelas. Mungkin karena kostum saya sama dengan mereka, kemeja biru dengan celana gelap dan sepatu disemir kinclong. Haha, lucu saja masak saya diawasin mahasiwa juga, saya rasa itu yang ada di benak mereka. Tapi ya sudahlah saya mencoba menguasai keadaan. Dan saya berhasil.

Peristiwa lucu berikutnya adalah adik tingkat yang lumayan akrab ketika saya awasi sedikit menahan tawanya, mungkin dia berfikir orang yang di depan mengawasinya itu ya tetap saja temannya. Tapi sekali lagi saya dapat memposisikan diri saya secara profesional. Kemudian peristiwa lucu selanjutnya adalah tali name tage saya persis seperti tali kartu tanda mahasiswa. Jadi, hari ini sudah pakaian saya seperti mahasiswa, name tag mahasiswa, yaudah saya mungkin dikira mahasiswa juga. Tapi kok bawa map soal ya? Hal aneh yang mereka temui.

Saat di kelas pun saya membayangkan, dulu saya persis seperti mereka. Saat ujian adalah saat yang menegangkan. Bagaimana tidak, kelulusan kami bergantung di hasil ujian itu. Jadinya kami akan berusaha semaksimal mungkin, bahkan ada yang begadang tidak tidur hanya untuk belajar semalaman. Saya pun mendapati seorang mahasiswa yang terkantuk-kantuk saat mengerjakan ujian, bahkan sempat ketiduran , ketika saya tegur dia menjawab kalau ia kekurangan tidur. Dengan mudah saya menebak dia pasti belajar semalaman.

Keadaan itu selalu berubah-ubah, layakya roda yang selalu berputar. Kadang sisi satunya itu ada di atas dan sisi satu lainya di bawah, suatu saat keadaan itu akan terbalik. Bukan berarti saya menganggap ketika di atas kita akan ke bawah lagi, saya tidak bisa menjamin hal ini. Keadaan ini tergantung pada kita masing-masing. Yang ingin saya tekankan adalah jika ketika kita berada di bawah banyak-banyak lah belajar, namun ketika kita berada di atas selalu belajar dan jangan pernah meremehkan yang di bawah karena kita di atas berasal dari bawah.

Dulu saya diawasi, sekarang saya mengawasi saat ujian. Ini bisa ditarik dari contoh analogi yang saya pakai di atas yaitu roda yang berputar. Suatu saat ketika saya melanjutkan studi saya, saya pasti akan diawasi ketika ujian. Toh berputar kan? Namun saya mempunyai pesan jangan pernah mundur atau kembali ke bawah untuk hal kemajuan, kearifan, kedewasaan, dan kebijakan. Kita harus mempertahankan hal-hal tersebut selalu di atas.

Keep moving...

0 comments :

Post a Comment