Saturday, August 24, 2013

Isi Atau Kemasan?

Wah menarik nih kali ini saya ingin berbagi pandangan mengenai, pilih Isi atau Kemasan? Isi dan Kemasan di sini juga mewakili kehidupan kita pula. Di suatu swalayan di Jakarta, saya rutin belanja bulanan untuk kebutuhan sehari-hari. Di rak-rak barang disusun sedemikian rapi dan menarik agar pembeli tertarik dan akhirnya membeli barang yang dipajang di rak tersebut. Lantas yang menjadi pertanyaan adalah, apa sih yang membuat orang tertarik membeli barang itu? Merek? Tempatnya? atau Isinya? 

Kita sering dihadapkan pada situasi pemilihan ketika kita hendak mengambil sesuatu. Saya ingin isinya yang bagus tanpa peduli kemasan atau saya ingin kemasan yang menarik tanpa peduli bagaimana isinya. Hmm... kadang ini jadi hal yang sulit untuk ditputuskan. 


Isi mewakili subtansi/esensi sedangkan kemasan mewakili persepsi/penilaian. Saya akan berikan analogi lagi, mana yang akan kamu pilih, "Roti dengan kualitas terbaik tapi dibungkus dengan tidak baik dibanding roti yang biasa-biasa saja tp dibungkus dengan sedemikian menarik?". Anda bisa saja menjawab dengan lantang, "Saya pilih roti terbaik tanpa peduli kemasannya" atau bisa jg Anda menjawab dengan mantap "Saya amat memperhatikan kemasannya tanpa terlalu peduli dengan isinya". 

Jawaban Anda tentu memiliki dasar yang cukup mendukung keputusan Anda menjawab. Lantas apa yang salah? yang jadi masalah adalah, ketika Anda memilih isi dengan mengesampingkan kemasan, maka ketika Anda merasa puas namun penilaian orang lain terhadap pilihan Anda tentu saja berbeda dengan kepuasan Anda. Orang tentu akan menilai, "Ya ampun kenapa sih pilih yang itu?" padahal kan ada yang lebih menarik. Lantas ketika Anda memilih Kemasan yang menarik dan mengesampingkan isi, orang tentu jg akan menilai "Memang yang dimakan/dinikmati kemasannya?". Nah semakin bingung kan? 

Semua keputusan kita tentu akan memberikan dampak kepada kita. Rasanya jika melihat penilaian orang lain, tidak akan ada yang pas dan pasti ada yang kurang. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering jumpai keputusan orang memilih isi atau kemasan. Jika libur mungkin Anda menyempatkan diri untuk mengunjungi suatu mall, taman, atau tempa-tempat umum lainnya. Coba Anda perhatikan di sekeliling Anda. Ada orang yang berpenampilan waah tapi ada juga yang berpenampilan apa adanya namun tetap pantas di tempat umum. Saya mengkategorikan orang yang berpenampilan wah tentu berpandangan kemasan/packaging adalah yang utama. Sedangkan yang berpenampilan biasa berpandangan penampilan bukan segalanya yang penting esensi dan isinya.

Lantas, manakah dari ke dua pilihan tersebut yang lebih baik? Saya rasa kita harus mengambil jalan tengahnya. Kita mementingkan penampilan tapi di sisi lain kita juga tidak boleh mengesampingkan isi. Untuk diri kita, tampil menarik dan bersih tidak menjadi masalah namun jg skill dan pengembangan diri jg harus sejalan. Jangan sampai orang melihat dan yakin terhadap kita karena melihat penampilan kita tapi merasa kecewa akan kualitas diri ktia. Juga orang memandang sebelah mata karena penampilan kita tanpa mengetahui kelebihan dan kemampuan diri kita. 

Ada yang bilang kesan pertama itu yang dilihat adalah tampilan luar. Namun bagi saya, kesan kedua, ketiga,dan seterusnya pun harus tetap mengesankan. Ditambah lagi dengan pengembangan diri yang terus menerus. Saya rasa jika kita bisa mebungkus diri kita dengan menarik dan mengisi skill serta pengembangan diri secara kontinue maka kita selangkah telah menjadi pribadi yang unggul. Bukankah kesuksesan itu datang ketika kita telah bisa menguasai diri kita? Selamat mencoba.

0 comments :

Post a Comment