Wednesday, August 28, 2013

Failure In Life

Untuk mengawali tulisan saya ini, mari kita simak ilustrasi berikut:

"Tono (contoh nama) adalah seorang pemuda yang tampan, rajin, juga baik hati. Dia terpikat oleh seorang gadis di kampungnya. Dia begitu mencintainya, hingga suatu saat Tono menyatakan cintanya ini kepada sang gadis pujaan untuk menjadi kekasihnya. Tapi tidak dinyana ternyata si gadis ini telah memiliki seorang pria idaman yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahaan. Hati Tono terasa pedih dan teriris. Dia merasa jatuh dan inilah saat terberat dalam hidupnya. Betapa tidak, dia adalah tipe lelaki yang sulit jatuh cinta. Cintanya pada gadis pujaannya bertepuk sebelah tangan."

Nah dari contoh di atas jelas menyatakan "Kegagalan" seseorang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dalam hidup saya rasa kita pernah mengalaminya. Baik itu yang sifatnya sepele (hal-hal kecil) sampe urusan hati dan cita-cita. Bagaimana dengan Anda? 

Kegagalan dalam hidup bagi saya adalah suatu hal yang memang bisa saja terjadi. Namun saya rasa tidak ada yang ingin gagal dalam hidupnya. Tapi ketika kegagalan sudah terjadi maka sikap kita tidaklah tepat jika kita meratapi kegagalan kita dengan berlebihan dan berlarut-larut. 


Nah di sinilah sikap kita menghadapi kegagalan diperlukan. Kadang gagal itu baik. Baik jika kegagalan telah menyadarkan kita bahwa masih ada hal yang perlu kita benahi untuk menyongsong kesuksesan yang telah menanti kita di depan. Namun jika kita terlarut tanpa bisa berbenah diri malah menganggap ini adalah kegagalan terbesar dalam hidup maka bukannya kesuksesan yang menanti kita di depan melainkan kualitas diri yang menurun karena selalu merasa trauma tak kala menghadapi tantangan di depan.

Pada contoh di atas, kisah asmara Tono selanjutnya akan bergantung pada sikapnya menghadapi kegagalannya saat ini. Mungkin saja akan ada gadis yang mencintai Tono juga di kehidupannya. Tapi jika Tono bisa menganggap kegagalannya itu sebagai bahan untuk lebih belajar memahami rumitnya cinta/asmara maka tentu saja dia akan memulai lagi kisah asmaranya. Sebaliknya jika Tono gagal mengartikan kegagalan yang ia hadapi maka ia akan merasa trauma ketika ada cinta yang datang kepadanya. Dan mungkin saja dia akan memilih sendiri selama hidupnya.

Nah begitulah kegagalan mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus bersikap. Jadikan kegagalan itu sebagai pil. Pahit memang tapi ketika kita menjadikannya sebagai obat maka di kemudian hari kita akan sehat (sukses). Kegagalan itu kadang memang diperlukan, ketika kita hanya mendapat kesuksesan dan keberhasilan mungkin saja kita tidak pernah menyadari bahwa cara-cara kita memang perlu kita benahi dan perbaiki. Ketika kegagalan menghampiri maka kita tentu saja harus mengevaluasi apa yang telah kita kerjakan. Selanjutnya di kemudian hari kita akan lebih bijak menjalani bidang yang kita tekuni.

Jangan terlarut dalam kegagalan, jadikan kegagalan itu sebagai pelecut kesuksesan di masa akan datang.

0 comments :

Post a Comment