Thursday, November 24, 2011

Tuhan Sahabat Terbaik

Bisakah kita semua bayangkan, jika setiap kita menghirup oksigen kita harus bayar? Setiap kita berbicara harus mengisi pulsa layaknya alat komunikasi? Setiap kita melangkah atau bergerak kita harus membeli bahan bakar? Jika itu terjadi, bisa dibayangkan betapa berat hidup ini. Tapi hal itu tidak terjadi dalam hidup kita, Tuhan memberi kenyamanan bagi kita. Tuhan menciptakan pohon untuk memproduksi oksigen agar makhluk hidup di muka bumi ini bisa bernafas dengan baik. Tuhan memberi kita pita suara yang ajaib agar kita bisa berbicara tanpa berbayar. Tuhan menciptakan engsel yang tak ada tandingannya sehingga kita bisa bergerak, berjalan dengan baik.

Kalau dihitung-hitung, nikmat yang Tuhan berikan tidak akan pernah bisa kita hitung. Selama ini saya yakin, kita melupakan nikmat Tuhan dan kita cenderung menuntut Tuhan mengabulkan doa-doa kita yang berasal dari nafsu kita akan sesuatu. Tapi beruntunglah kita semua karena Tuhan tidak pernah perhitungan memberikan kita apa pun yang kita inginkan. Perlu diingat, bukan semua keinginan kita yang Tuhan berikan tetapi yang terbaik buat kitalah Tuhan beri. Mungkin saja “A” baik menurut kita pribadi, tapi Tuhan lebih tahu yang terbaik itu “B” untuk kita. teruslah kita semua menjadi pribadi-pribadi yang pandai mengucap syukur kepada Tuhan.


Aku pribadi merasa Tuhan selalu mendampingiku setiap saat di mana pun aku berada. Ini hal yang aku rasakan. Mulai dari sampai aku bisa kuliah di STAN, itu adalah kasih sayang Tuhan yang amat besar. Dari puluhan ribu peserta, aku masuk 2000-an yang diterima. Sungguh Tuhan mengasihiku.

Hampir Ketimpa Botol
Suatu malam, sekitar pukul 21.00 wib aku hendak pergi ke warung di depan kosku membeli sesuatu. Ini kejadian yang langsung menyadarkanku, Tuhan menegurku. Saat itu aku berada di gerbang depan seraya menyapa teman sekos yang hendak masuk dari luar. Entah dari mana datangnya botol minuman berisi air tiba-tiba jatuh di sampingku. Aku hanya terciprat air yang ada di dalamnya. “Kalau botol ini menghamtamku, bisa saja aku pingsan”, pikirku dalam hati waktu itu.

Andai saja posisiku bergeser beberapa sentimeter waktu itu, yang jadi target botol terbang itu adalah kepalaku, atau setidaknya anggota tubuhku yang jadi bulan-bulanan. Tapi semua ini memang sudah diatur dalam skenario besar oleh Tuhan, setiap inci, setiap detik, setiap sisi dalam hidup ini tak ada yang luput dari perhitungan-Nya. Sungguh Tuhan itu selalu mendampingi kita. Tuhan selalu mendengarkan kita di kala kita berkeluh kesah. Tuhan juga ada di sisi kita di saat kita bahagia yang mungkin saja Lupa kebahagiaan itu dari Tuhan.
Lantas malam itu aku langsung tersadar... Tuhan masih menegurku, pasti ada sesuatu yang Tuhan ingin ajarkan kepadaku. Mungkin saja selama ini aku kurang memperhatikan nikmatnya, bukan berarti aku lupa. Tuhan mahatahu, mungkin aku harus lebih memperhatikan setidaknya diriku sendiri, orang lain, dan lingkunganku lebih baik lagi. Terima kasih ya Tuhan, hamba langsung tersadar... bimbinglah hamba selalu hingga hamba di jalan-Mu...

Tidak Ada Kata Bosan Bagi Tuhan
Kadang ketika kita merasa sedih, kesepian, dan frustasi dengan keadaan sekitar kita. kita merasa tidak ada seorang pun yang saat ini bisa mengerti kita. Ya, memang seperti itu. Dunia ini seakan tidak memberi kita kesan lagi, semua serasa hambar. Sahabat? Bisa saja sahabat terbaik kita bosan dengan keadaan kita. kata yang paling sering meluncur dari sang sahabat bisa saja seperti ini,
“Ayoo dong semangat, mana kamu yang aku kenal dulu?”
Bisa juga seperti ini,
“Mau cerita gak?”
Kadang kata-kata itu tidaklah cukup, atau malah sang sahabat jemu dengan keadaan kita lantaran berkali-kali ia mencoba menghibur kita tapi kita masih saja hanyut dalam keadaan yang sama... kesepian, sedih, frustasi, kecewa...

Tapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam keadaan bagaimana pun. Dia selalu ada di sisi kita, menjadi sahabat terbaik dalam hidup, sahabat yang paling mengerti dari siapa pun, sahabat yang kala kita salah pun masih Ia dampingi, sahabat yang selalu membimbing kita....

Mulai sekrang, kita semua harus lebih mengingat sahabat terbaik kita dalam keadaan bagaimana pun. Mengingat Tuhan di kala kita tertimpa kesusahan itu memang mudah karena kita mengharapkan Tuhan membantu kita, tapi mengingat Tuhan di kala kita senang itu lebih susah... orang bijak adalah “Orang yang tidak larut dalam kesedihan di saat tertimpa kesusahan, dan tidak terlalu senang dan terbawa keadaan di saat kebahagiaan mengelilinginya”. Jika kita semua bisa mewujudkan menjadi orang bijak tersebut, niscaya kita akan selalu ingat pada Tuhan....

“Live your life, your life will live you”.
“Kesusahan saat ini berarti kebahagiaan menunggu kita di depan”.
“Bukankah malam akan sirna oleh Pagi?”.
“Bukankah pahitnya pil untuk menyembuhkan kita lalu mengecap manis?”.

0 comments :

Post a Comment