Tuesday, April 2, 2013

Kurangnya Pendidikan Politik Kepada Rakyat

Sebentar lagi kita akan menyongsong tahun politik, tahun 2014. Sebutan tahun politik karena pada tahun tersebut diadakannya pesta demokrasi. Apa itu pesta demokrasi? Apa lagi kalau bukan pemilu. Masa bakti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan habis di tahun 2014, kita tunggu saja siapakah figur calon presiden dan wakil presiden pengganti beliau.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern, kita dituntun untuk dinamis terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Salah satunya adalah proses pemilihan presiden yang dari tahun 2004 dilakukan secara demokratis. Namun ada satu permasalahan yang menurut saya akan menghambat kematangan proses demokrasi tersebut, kesadaran politik masyarakat.

Monday, March 25, 2013

Roda Itu Berputar

Sampai detik ini saya merasa amat beruntung. Iya, saya merasa beruntung bisa kuliah di Pulau Jawa. Bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi yang banyak diimpikan oleh anak-anak bangsa, bisa menimba ilmu dan berinteraksi dengan berbagai ragam suku bangsa hingga terjalin suatu pertemanan yang indah. Saya selalu mensyukuri itu.

Beberapa hari yang lalu saya secara tidak sengaja, saya bertemu dengan senior, salah satu pegawai Kampus saya. Beliau menawari saya menjadi pengawas Ujian Tengah Semester Genap. Awalnya saya sempat ragu karena saya dalam tahap menunggu pengumuman panggilan kerja namun saya sanggupi saja. Saya anggap ini adalah pengalaman yang baru dan perlu saya coba. Selain saya ternyata masih perlu beberapa pengawas, saya merekomendasikan teman-teman saya. Dan setelah beberapa proses, akhirnya hari ini kami resmi jadi pengawas.

Wednesday, February 20, 2013

Renungan: Analogi Kematian

Aaah.. mata ini begitu sulit terpejam, lenyap di malam menghilangkan hari menyimpan kenangan hari ini. Tak seperti biasa, pukul 00.00 adalah waktu kedua kelopak mataku biasa bertemu satu sama lain namun tak jua untuk malam ini. Kamar yang bersih, sarung bantal dan guling yang wangi dan bersih, serta suasana yang nyaman juga tak memenangkan mataku untuk terkantuk sekalipun. Terus saja terjaga seperti saat sang mentari sedang menampakkan diri. Musik merayu-rayu mata ini untuk menyerah toh yang menyerah adalah si tuan, ya, aku menyerah menyerahkan mata ini untuk terpejam lelap untuk terbangun esok di pagi yang indah. Hingga tulisan ini lahir atas renungan yang sekelebat datang, segera kunyalakan laptop untuk menuangkan semua isi renungan ini agar bisa membekas dan bersuara sampai ke kita semua tidak hanya bersembunyi di bilik pikiran ini.

Ada momen yang tak dapat dituju ketika tak seperti saat ini, ada renungan dalam hati yang syahdu mengingatkan manisnya kenangan yang telah berlalu. Entah apa gerangan, tiba-tiba ingin saja menuliskan tulisan tentang pengandaian yang mungkin bisa jauh dari kenyataan namun ini bisa memberiku sendikit gambaran dan seolah-olah menerawang jauh ke depan keadaan yang serupa. 

Tuesday, February 5, 2013

A Relationship

Do you ever feel that your affair with someone feels so special? That's normal. Human being is a social kind, they are making a relationship and keeping it. It called abnormal if you don't have any relationship. Well, on this good occasion of writing, I'd like to talk about what we call it "A Relationship". When we talk about this topic, we can bring this into some aspects. Relationship could happen into two people or more it depends on what kind of that relationship. About the aspects, in this writing I try to cover some kinds of relationship among us.

First of all, let we know what relationship are. Relationship if we mean it freely is a relation between or among people, thing, or case. But you can look it up into grammatical book to find the meaning by etymology. Then my writing is about a relationship between or among people.

Relationship between people is include two people who have the same effort to interact each other. This should be equal, there is no difference in role to keep that alive. While one suffers, another receipts. In other chance this will reverse, that's I call "Should be equal". What if no equal? the relationship will not last for long time. Why? because as a human, besides we give, basically we hope for getting. He/she couldn't just give and give for entire of his/her time, for some reasons he/she feels that he/she deserves to achieve. 

Tuesday, January 1, 2013

Say Heloo in New Year

It’s 1st January now, wow, this is amazing. Yups, bagi saya pergantian tahun selalu menjadi hal yang luar biasa. Pergantian tahun ibaratkan kita membuka lembaran baru di mana lembar yang kita buka masih kosong dan bersih. Di sanalah kita menuliskan harapan-harapan kita ke depan, mencorat-coretnya dalam mengejar mimpi-mimpi kita. Dan juga 1 Januari 2013 ini sungguh terasa indah bagi saya karena di bulan Desember 2012 diprediksikan dunia ini akan kiamat atau berakhir dengan adanya bencara besar yang malanda. Namun toh prediksi dan ramalan itu salah. Dan kita sekarang sudah menginjak di tahun 2013. 

Saya pribadi tidak percaya bahwa kiamat itu bisa diprediksikan oleh manusia, sehebat apapun dia. Itu menjadi rahasia Tuhan yang tidak seorang pun mengetahuinya. Walau pun ada pihak-pihak yang menyatakan diri dapat membaca tanda-tanda yang akan terjadi di masa depan. Ya, silakan saja, sepanjang itu keyakinan mereka. Toh jika pun Tuhan berkehendak, saat ini pun bisa kiamat, saat saya belum sempat memposting tulisan ini ke blog saya, saat kita semua tak sempat melakukan rencana-rencana kita, ya, bisa saja. 

Well, baiklah, mari kita lupakan hal-hal yang berbau kiamat. Kiamat itu hal yang pasti dan akan terjadi, namun waktunya saja yang tidak ada yang tahu. Karena di setiap keyakinan memang sudah dinyatakan bahwa kiamat itu akan terjadi. Lantas mengapa kita menyibukkan diri memikirkan hal yang pasti terjadi? Hal yang pasti akan kita temui, seperti kematian. Jika sisa hidup hanya kita gunakan untuk memikirkan hal-hal tersebut, maksud saya jika kita dihinggapi rasa takut akan hal itu, maka hidup ini tidaklah akan tenang dan mendapatkan makna-makna yang sebagaimana seharusnya.

Saya teringat oleh ucapan salah seorang guru saya, beliau berkata, “Berdermalah kamu seolah-olah besok kamu akan mati, dan bekerjalah seolah-olah kamu akan hidup seribu tahun lagi”. Ucapan yang masih melekat hingga saat ini di benak saya. Memang benar sekali apa yang guru saya ucapkan, kita hendaknya berbuat baik selalu dan bekerja serta berkaryalah sebaik mungkin. Abaikan hal-hal yang berbau kiamat dan kematian. Karena hal itu adalah hal yang pasti akan datang. Masih banyak hal yang perlu kita kejar di dunia ini. Salah satunya adalah membahagiakan orang tua kita.

Di tahun yang baru ini saya menitipkan angan dan cita saya semoga Tuhan memberikan jalan untuk mimpi-mimpi saya. Semoga hal-hal yang tidak baik di tahun 2012 tidak akan terulangi lagi. Semoga negeri saya ini membaik. Semoga semoga dan semoga... pastinya kita semua punya rencana-rencana yang akan kita laksanakan bukan? Ya istilah kerennya sih resolusi.

Segitu dulu deh ucapan selamat menempuh harapan dan tahun baru kali ini, karena saya juga lagi disibukkan oleh pekerjaan di Januari ini. Awal yang sibuk, haha, selamat sekali lagi buat kita semua...

Saturday, December 22, 2012

Hari Ibu, I Love You MOM

Sebagai insan tanggal 22 Desember 2012 adalah tanggal yang istimewa. Di tanggal ini diperingatilah sebagai hari Ibu. Mengapa istimewa? Ya karena kita semua ini terlahir dari rahim seorang perempuan, seorang yang berjuang mempertaruhkan nyawanya hanya untuk melihat kita menagis pertama kali, menggendong di perutnya selama 9 bulan, menanggung sakit yang tak terperi saat melahirkan kita. Tidak sampai di sana saja, setelah kita lahir, pekerjaan seorang perempuan ini tidaklah selesai. Masih ada pekerjaan yang menanti, pekerjaan yang teramat mulia, yaitu mendidik kita. 

Sangat wajar saya rasa hari ibu begitu diagungkan seorang yang mencoba menebak-nebak dan mencoba merasakan apa yang telah seorang perempuan yang ia panggil “IBU” saat mengandung, melahirkan, membesarkan dan mendidiknya. Seorang yang selalu berdoa yang terbaik untuk kita, seorang yang pertama kali meneteskan air mata ketika melihat kita menderita, seorang yang pertama kali juga menangis bahagia lantaran mendapati kita bisa dibanggakan olehnya. 

Kawan-kawan semuanya, siapa pun Anda, apa pun pekerjaan Anda, dan bagaimana pun keadaan Anda sekarang... saya ingin mengajak kita semua untuk kembali merenungi hari yang kita agungkan ini sebagai momentum untuk membuat menangis seorang perempuan, perempuan yang kita panggil “IBU”. Mengapa menangis? Karena tangis adalah simbol kekuatan seorang Ibu, buatlah Ibu kita menangis, menangis, dan menangis... ya, menangis bahagia yang dalam karena melihat kita tumbuh dan berkembang seperti apa yang ia impikan dan harapkan.

Walaupun kita saat ini mungkin saja jauh darinya, sudah mempunyai keluarga kecil, tetap saja, kita adalah anak kecilnya yang selalu ia khawatirkan. Ia selalu memikirkan kita, baginya kita adalah segalanya. Jadi, dari sekarang mari mengabdilah di kaki ibu kita. 

Doa ananda untuk Ibunda:
Ibu, walau kita terpisahkan oleh laut dan jarak... hati ananda akan selalu ada di dekat ibu, ananda sangat mencintai Ibunda... terima kasih yang tak mungkin ananda bisa balas atas semua jasa dan pengorbanan ibunda hingga ananda bisa seperti sekarang ini.
Ibu... ananda selalu berdoa untuk kesehatan ibu, untuk kebahagian ibu... karena ibu sangat pantas mendapat kebahagiaan itu...
Ibu... Tuhan menyediakan surganya untuk ibunda, ananda mengabdi di telapak kaki ibunda....
Ibu... sebelum ibunda kelak mendapatkan surga itu... ananda akan senantiasa berdoa kepada Tuhan agar ananda diberi kesempatan untuk mempersembahkan sedikit kebahagiaan untuk ibunda.
Ibu... ananda ingin Ibunda melihat pula ananda mendidik calon ibu dari anak-anak ananda, membesarkan anak-anak yang akan memanggil ibunda nenek...
Ibu... tak akan ada yang bisa memisahkan hati ananda ke ibunda...
Ya Tuhan... Engkau Yang Maha Kuasa, Maha segalanya... berikanlah Ibu hamba kesehatan dan umur yang panjang agar kelak bisa mendampingi hamba dalam membina keluarga kecil hamba...
Beri Ibu hamba selalu kebahagiaan yang amat pantas ia dapatkan ya Tuhan... sayangi dia, beri dia kekuatan dan kebijaksanaan untuk terus menjadi seorang yang selalu kami sayangi dan hormati di dunia dan di akhirat...
Bu... ananda yakin, ibunda pasti bisa merasakan pula hati ananda yang terpisah oleh laut dan darat, doakan ananda bisa menjadi kebanggaan ibunda selalu...

I love you so much mom...
I’m proud of being your son...
Love and Regard always....

Wednesday, December 5, 2012

Just Say Haii...

I feel like yesterday when I firstly write on this blog. It inspired by a film, from that time I was so active in writing here. But time passes so fast, I become rarely to write here. This is not because I don't have an idea, this is because I don't have any will to write down my mind. Today is the fifth day of December, it means that we will face a new year in some days later. Then my question, how was your year? have you prepared for the new frame for a new year ahead? I think some of us feel that planning or frame in next year becomes complicated.

well, today I think I should start my habits to write down my mind here. Many stories that I haven't told you, I feel I need to do that. I get some reason of that, I believe when we write what we undergo and feel it means that we have stored it. Stored? yeah, it means we have make a mark and make it eternal. Our story could inspire or give somebody else. So, you need to write what you feel and undergo.

I think for say hello this afternoon is enough guys, I'll greet you next time...

Monday, April 16, 2012

Your Role

Halo sahabat semua, bagaimana hari-hari sahabat? Menyenangkan, menyebalkan, atau biasa-biasa saja? Saya berharap sahabat semua mempunyai hari-hari yang menyenangkan. Kali ini saya akan menuangkan yang ada dikepala saya sesaat setelah saya selesai makan di salah satu warung makan di sekitar kos saya. Tulisan yang saya angkat ini sebenarnya sudah terlintas di benak saya sejak beberapa waktu yang lalu. Baru kali ini saya berkesempatan menuliskannya.

Di suatu siang yang lumayan panas di kota Tangerang (tepatnya sih di Kecamatan Pondok Aren) tempat di mana saya berdomisili selama hampir 3 tahun terakhir. Saya telah berinteraksi dengan berbagai macam orang. Mulai dari tukang ketoprak, penjual nasi uduk, tukang jaga warung, penjual nasi, sampai tukang jahit keliling. Dari berbagai macam tukang yang saya ketahui tersebut saya mengambil beberapa kesimpulan dan pelajaran.

Sunday, April 15, 2012

Life Is Giving Not Asking

Beberapa hari terakhir saya banyak merenungkan apa yang telah saya lakukan, apa yang orang pikirkan terhadap perbuatan saya, dan bagaimana saya sebaiknya  bersikap. Sikap kita mencerminkan kepribadian kita. Kepribadian kita mencerminkan pemikiran-pemikiran kita, hasrat-hasrat kita, serta harapan-harapan kita. Pikiran kita adalah hasil dari perenungan dan pengolahan emosi kita.

Manusia adalah mahluk berakal, itulah yang membedakan manusia dengan mahluk Tuhan yang lain. Manusia dalam dirinya sendiri dapat memikirkan apa yang terbaik untuk dirinya serta orang-orang disekitarnya melalui perenungan-perenungan lewat akal. Manusia mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ia hadapi dengan cara yang berbeda satu sama lainnya. Dan manusia mampu mengubah peradabannya karena akalnya.

Wednesday, March 28, 2012

Demo, Jangan Anarkis Dong?

Akhir-akhir ini demo di mana-mana. Berbuntut dari pernyataan resmi presiden tentang rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya premium (bensin) dari harga Rp. 4.500 per liter menjadi Rp. 6.000. Pro kontra pun menyemarakkan proses bernegara yang demokratis ini. Salah satu cara menyuarakan aspirasi adalah dengan cara berdemonstrasi. Cara ini biasanya dilakukan oleh kalangan sivitas kampus terutama para mahasiswa.

Ya, mahasiswa memang mempunyai tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Mahasiswa adalah bibit yang akan menduduki dan menjalankan roda negara ini. Namun saya sangat antipati dengan demonstrasi yang anarkis. Bagi saya, ada cara yang lebih elegan dan bijak menyikapi kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah dengan menyuarakan aspirasi kita dengan damai, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kita ini, mahasiswa, kan kaum yang katanya terpelajar. Mari kita gunakan cara-cara yang terpelajar untuk ikut serta menyampaikan isi hati kita.