Monday, September 26, 2011

Cerita Kuliah Perdana di Semester 5

Hari ini harus aku tuangkan ke dalam catatanku di blog ini, hari yang berkesan. Hari ini (26/9) hari masuk kuliah pertama di semester 5 tahun akademik 2011/2012. Aroma kemenangan menjadi mahasiswa tingkat akhir tercium sudah, uang saku pun menanti. Dan gak kalah yang menanti pun adalah penempatan. Walau pun masih jauh (kurang lebih setahun lagi) tapi kami harus mempersiapkan hati agar di hari nanti kami ditempatkan tidak kaget dan siap fisik dan mental. That’s will be the best for us God gives us because God never gives us what we want but what we need. Believe it, everything in your life is not an accident but a big and misterious scenario from God to us all. So whatever happens to us, all we need is to accept it because that’s the best for us.

Oke balik lagi deh ke cerita hari ini, pagi ini aku bangun kesiangan, pukul 07.00 padahal alaram sudah aku set pukul 04.00. Aku langsung saja mandi tanpa melakukan apa-apa lagi. Bukan karena kuliah perdananku di semester 5 ini pukul 08.00 tapi lantaran aku ingin ke perpustakaan untuk meminjam buku. Dugaanku banyak yang akan berburu buku yang memang sangat terbatas baik dari jenis dan kuantitasnya di perpus di hari pertama, maklum berdasarkan yang aku dengar dari dosenku untuk menyediakan buku-buku di perpustakaan harus dengan mekanisme pengadaan. Dan itu (pengadaan buku) akan memakan waktu yang tidak singkat. Ya apa boleh buat aku berburu buku seadaanya.


Benar saja dugaanku, pukul 08.10 aku sudah sampai di perpustakaan, tepatnya di gedung P kampus STAN. Bahkan baru saja aku sampai sudah ada yang antri untuk dicatat buku-buku yang dipinjam. Wah cepat sekali mereka, gumamku dalam hati. Aku bergegas masuk ke dalam, dan untung  saja yang banyak di perpustakaan itu ternyata anak-anak angkatan 2010 atau tinggat 2 (semester 3). Aku hanya melihat beberapa teman seangkatan. Tapi lagi-lagi memang jumlah buku yang tersedia tidaklah banyak. Aku memutuskan dari semalam memang akan meminjam buku akuntansi keuangan lanjutan, menurutku mata kuliah ini yang memerlukan perhatian extra, aku tidak mau terulang seperti semester 4 yang kurang menyediakan waktu untuk mata-mata kuliah susah dan rumit seperti akuntansi dan keluarganya.. hehe.

Setelah beberapa saat aku pun memutuskan menyudahi saja perburuan buku-buku ini, sempat juga bertemu adik kelas (angkatan 2010) yang kukenal. Mereka terlihat antusias sekali menyambut dan mempersiapkan semester 3, semester yang menjadi momok para mahasiswa STAN, semester yang paling banyak mahasiswa yang gugur, semester yang menyisakan cerita tak terlupakan dan sekaligus menyedihkan. Jika aku merasa dekat dengan adik kelasku, seperti 2 adik kelasku satu kosan, aku tidak segan-segan menasehati mereka layaknya seorang kakak. Aku mengingatkan mreka dari awal agar bisa memanajemen waktu mereka sebaik mungkin. Agar mereka bisa mewujudkan mimpi mereka dan tentunya mimpi orang tua mereka di kampung.

Dicap cerewet pun aku tidak keberatan, cukup rasanya menyaksikan salah satu temanku yang gugur, aku gak sanggup lagi lihat salah satu temanku yang lain gugur lagi. Tapi kesuksesan pada dasarnya adalah bagaimana kita menggapainya, orang yang sukses tidak hanya dulunya kuliah dari STAN. Semoga kalian sukses kawan.... mari berkontribusi kepada negeri tempat kita lahir dan tumbuh ini, sebaik-baiknya hujan emas di negeri orang adalah lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Semangat optimiste membawa Indonesia ke arah yang lebih baik... semangat yang bersih serta yang tulus... niscaya kita akan menjadi bangsa yang nasionalis layaknya bangsa Jepang.

Haha, panjang lebar yak?? Ckck, oke balik lagi deh ke topik kita. Sekitar pukul 14.00 aku mulai kuliah perdanaku, dosen pertama yang masuk adalah bapak Satriyo Budi Cahyono. Kira-kira perkenalan beliau saja ada 60 menitan. Agaknya beliau tipe dosen yang suka membagi pengalaman hidupnya. Beliau memulai dengan menuliskan namanya di papan, “Satriyo Budi Cahyono”. Ya itu lah nama beliau, dosen Adminstrasi Keuangan Negara yang katanya lebih suka ngajar akuntansi. Masuk Prodip STAN tahun 1993 dan lulus 1996, beliau ditempatkan pertama kali di Manado, wihh jauh juga ya sedangkan asal beliau dari Yogyakarta. Tahun 1999 melanjutkan pendidikan Diploma IV di STAN juga. Oke itu dikit yang aku rekam tentang perkenalan dosenku.

Nah, selanjutnya adalah sesi perkenalan kami (para mahasiswa) satu per satu dipanggil sesuai nomor absen. Kebetulan aku dapat nomor absen 19. Jadi ya bisa lah liat gimana cara teman-teman yang lain memperkenalkan diri mereka. Ada banyak keragaman di kelas baruku, mulai dari suku, bahasa, asal, dan hobbi nih yang bikin tercengang. Ada teman sekelasku yang gak punya hobbi sampai ada yang hobbi dengan bus. Hobbi bus? Wah gimana tuh. Iya, namanya Agus Pratomo, asalnya dari Yogyakarta. Menurut dia, hobbinya ini unik. Dan dia mengamini kalau dia hafal rute-rute bus. Di Indonesia atau di Jarkata saja ya? Belum sempat ku tanyakan. Hehe.

Dari 35 mahasiswa, hanya menyisakan 6 mahasiswi. Jumlah yang sedikit memang. Dari pertemuan pertama nampaknya teman-temanku punya daya tarik masing-masing, dan aku optimist kelasku bakal kompak sampai nanti saat kami sudah ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia kami akan tetap berkomunikasi. Untuk kali ini sekian dulu ceritanya, akan aku sambung lagi dengan cerita-cerita seputar kehidupanku di tanah rantau ini (Jakarta). ^_^

0 comments :

Post a Comment