Thursday, September 29, 2011

"Temu Kangen Teman-teman Tingkat II"

Sebelum tidur aku akan menuangkan kesan yang aku tangkap tadi di acara kumpul kelas tingkat 2. Agak lebay dikit, haha. Yang jelas rasa senang dan perasaan lega lah hasil dari acara itu. Sebut saja acara kumpul “Temu Kangen”. Sempat merasakan nikmatnya bolu meranti, berem yang bermerek “Cokro” dari Solo, trus ada Jenang Kudus, ada Keripik Bayam (kalau gak salah, hehe). Ditemani hujan menjadikan suasana semakin romantis (emang pacaran, hadeeeh). Cuaca memang sudah mendung dari sore harinya. Hujan pun sempat mengguyur sebentar. Acara ini bertempat di salah satu tempat di kampus, di tempat ini lah kami (kelas tingkat 2) biasanya setiap ada momen-momen penting mengadakan acara kumpul. Momen seperti menjelang ujian (UTS & UAS), dan juga momen seperti tadi “Temu Kangen” di selasar gedung J kampus STAN.

Awalnya dari selesai UAS semester 4 tidak begitu membuat saya sedih karena akan berpisah dan mendapat kelas baru. Mungkin karena chemistry-nya saya masih ada. Bagaimana tidak, saya yang merasakan dari selesai UAS sampai rapat kelulusan dosen. Mungkin aktivitas yang lumayan itu saya jadi merasa seperti masih satu kelas. Tapi di tengah jalan setelah mengantar salah satu teman setelah acara temu kangen, belum sampai kos, rasanya mendadak sedih (haaaa, memang saya ini melankolis). Sedih karena tidak bisa sama-sama satu kelas lagi, sedih tidak bisa ketawa-ketawa kocak bareng lagi, sedih gak bisa lagi meyaksikan kekonyolan-kekonyolan ulah si usil dalam kelas. Banyak hal yang membuat saya tersadar dan menjadikan sedih. Tapi harus diambil pelajarannya. Bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahaan. Memang perpisahaan itu menyakitkan tapi kita berpisah bukan untuk melupakan namun akan selalu mengingat. Mengingat saat kita sama-sama berjuang di semester 3 dan 4, berjuang agar kita bisa lulus semua, dan itu sekarang sudah terwujud. Setidaknya tinggal semester 5 dan 6 kawan. Setahun lagi kita akan lebih jauh berpisah. Lagi-lagi bukan perpisahan untuk melupakan, melainkan perpisahan untuk mengenang.


“Kesan-kesan anak-anak”
Mulai dari saya, sepertinya memang yang paling banyak ngomong. Haha, yang jelas permintaan maaf yang paling utama yang ingin saya sampaikan. Banyak sekali salah saya, terutama mengenai kedewasaan emosi saya yang mesti teman-teman maklumi. Saya belum merasa matang untuk menguasai emosi saya, saya masih berperang tiap hari untuk mengontrol emosi saya. Mungkin waktulah yang akan mendewasakan saya, di fase pendewasaan emosi saya, saya ada bersama kalian. Jadi mau tidak mau kalian lah yang menyaksikan betapa perlunya saya memperbaiki diri. Seandainya kita bersama emosi saya sudah stabil dan dewasa pasti kalian tidak akan mendapatkan saya dengan keadaan ababil, haha... mohon dimaafkan baik yang saya sengaja maupun yang saya tidak sengaja. Kata yang sangat layak untuk saya sampaikan sebagai penghormatan saya ke teman-teman semua, “Maaf”. Tentu permintaan maaf ini membuat saya jadi setengah lega, karena saya pasti akan sulit menghapus kenangan teman-teman jika saya pernah berbuat salah. Seiring berjalannya waktu semoga kita ikhlas saling memaafkan.

Mulai dari pukul 19.00 sampai sekitar pukul 22.30 akhirnya acara pun selesai. Dimulai dari kesan, doa, dan membahas mengenai komunikasi kami ke depan. Tidak lupa momen ini kami abadikan dalam bidikkan kamera saku milik salah satu kawan. Dengan pencahayaan agak redup di selasar gedung J kami pun berfoto bersama, berpose sekeren mungkin agar kelak ketika dibuka-buka lagi, ingat, hari Rabu tanggal 28 September 2011 kami sempat bercada ria, berkumpul, berkelakar, dan berfoto.

0 comments :

Post a Comment